5 Makanan Paling Mengerikan Di Dunia

1.BALUT (PHILIPPINE)

Balut BAH -loot ; juga dieja sebagai balot ) adalah mengembangkan burung embrio (biasanya bebek) yang direbus dan dimakan dari shell . Itu berasal dari dan biasanya dijual sebagai makanan jalanan di Filipina .

The Tagalog dan Melayu kata balot berarti "dibungkus". Panjang inkubasi sebelum telur dimasak adalah masalah pilihan lokal, tetapi umumnya berkisar antara 14 dan 21 hari.

Balut adalah telur burung yang dibuahi (biasanya bebek) yang diinkubasi selama 14 hingga 21 hari tergantung pada budaya setempat dan kemudian direbus atau dikukus. Isi dimakan langsung dari cangkang. Balut yang diinkubasi untuk periode yang lebih lama memiliki embrio yang berkembang dengan baik dan fitur dari itik dapat dikenali. Tulang embrio yang berkembang sebagian cukup lunak untuk dikunyah dan ditelan secara keseluruhan. The mallard bebek ( Anas platyrhynchus ), juga dikenal sebagai "Pateros bebek", dianggap jenis yang paling penting untuk produksi telur untuk membuat Balut.

2.BLACK PUDDING (ENGLAND)

Puding hitam adalah jenis sosis darah yang berasal dari Inggris dan Irlandia . Ini terbuat dari darah babi , dengan lemak babi atau suet daging sapi , dan sereal, biasanya oatmeal , oat menir atau menir gandum . Tingginya proporsi sereal, bersama dengan penggunaan ramuan tertentu seperti pennyroyal , berfungsi untuk membedakan puding hitam dari sosis darah yang dimakan di bagian lain dunia.

Puding darah sering dianggap sebagai salah satu bentuk sosis tertua. Hewan umumnya berdarah saat disembelih, dan karena darah tidak disimpan kecuali dipersiapkan dengan cara tertentu, membuat puding dengannya adalah salah satu cara termudah untuk memastikannya tidak sia-sia. Meskipun sebagian besar resep puding hitam modern melibatkan darah babi, hal ini tidak selalu terjadi; darah domba atau sapi juga digunakan, dan satu resep bahasa Inggris abad ke-15 menggunakan resep porpoise , dalam puding yang dimakan secara eksklusif oleh kaum bangsawan. Sampai setidaknya abad ke-19, darah sapi atau domba adalah dasar yang biasa digunakan untuk puding hitam di Skotlandia; Kamus Bahasa Skotlandia Jamieson mendefinisikan "puding hitam" sebagai "puding yang terbuat dari darah sapi atau domba".

Sebagai produk dari proses penyembelihan, makan puding hitam secara historis dikaitkan dengan Martinmas , ketika penyembelihan ternak tahunan terjadi. Pada abad ke-19, pembuatan puding hitam dikaitkan dengan kota-kota yang terkenal dengan pasar besar daging babi mereka, seperti Stretford ,kemudian di Lancashire , atau Cork, Irlandia . Pada saat ini, puding hitam umumnya dihilangkan dari buku resep yang ditujukan untuk ibu rumah tangga perkotaan, karena mereka biasanya tidak lagi memiliki akses ke babi yang dibunuh di rumah, meskipun resep muncul di buku-buku Skotlandia sampai abad ke-20.

Kebanyakan resep tradisional dari Britania Raya melibatkan pengadukan darah segar, menambahkan lemak dan beberapa bentuk rusk , dan bumbu, sebelum mengisi campuran ke dalam selubung dan merebusnya. Selubung alami dari usus sapi sebelumnya digunakan, meskipun puding komersial modern menggunakan kulit selulosa sintetis , dan biasanya diproduksi dari darah kering impor. Kisaran bahan yang relatif terbatas dan penggunaan gandum atau jelai untuk mengentalkan dan menyerap darah adalah khas puding hitam dibandingkan dengan sosis darah Continental. Meskipun demikian, resep puding hitam masih menunjukkan lebih banyak variasi regional di seluruh negeri daripada sosis lainnya, dengan banyak tukang daging memiliki versi masing-masing. Remah roti atau tepung kadang-kadang digunakan untuk melengkapi gandum atau gandum, dan proporsi serta tekstur lemak atau lemak yang digunakan juga dapat sangat bervariasi. Pennyroyal, marjoram , thyme , dan mint adalah perasa tradisional: pennyroyal dikenal sebagai puding-yerb di North Riding of Yorkshire untuk penggunaannya dalam puding hitam. Jamu dan rempah-rempah lain yang kadang-kadang digunakan dalam puding hitam tradisional termasuk jintan , rue , dan peterseli .

Sementara hidangan telah dikenal sebagai puding hitam selama berabad-abad, blak podyng telah direkam c.  1450 , sejumlah nama dialek juga telah digunakan untuk antena piringan, seperti pot hitam (di Somerset ),  dan pot berdarah ,  terutama dalam referensi versi yang dimasak dalam pot tembikar daripada di selubung sosis.

3.SURSTROMMING (SWEDIA)

Surströmming ( diucapkan  [²sʉːˌʂʈrœmːɪŋ] ; Swedia  untuk 'herring asam') adalah ringan-asin fermentasi Laut Baltik herring tradisional untuk masakan Swedia setidaknya sejak abad ke-16.

The Baltic herring , yang dikenal sebagai strömming di Swedia, lebih kecil dari Atlantik herring , ditemukan di Laut Utara . Secara tradisional, definisi strömming adalah "ikan hering di perairan payau Baltik di utara Selat Kalmar ". Ikan haring yang digunakan untuk surströmming ditangkap sesaat sebelum pemijahan pada bulan April dan Mei.

Selama produksi bedah, garam yang cukup digunakan untuk mencegah ikan haring mentah membusuk sementara membiarkannya berfermentasi . Sebuah proses fermentasi dari setidaknya enam bulan memberikan ikan bau yang kuat karakteristik dan rasa agak asam. Menurut sebuah penelitian di Jepang, kaleng surströmming yang baru dibuka memiliki salah satu aroma makanan paling busuk di dunia, bahkan lebih kuat daripada hidangan ikan fermentasi yang serupa seperti hongeohoe Korea atau kusaya Jepang .

Pada akhir 1940-an, produsen surut di Swedia melobi untuk peraturan kerajaan (Swedia: förordning ) yang akan mencegah ikan yang difermentasi tidak lengkap untuk dijual. Dekrit yang dikeluarkan melarang penjualan produksi tahun ini di Swedia sebelum Kamis ketiga pada Agustus. Sementara peraturan tidak lagi berlaku, pengecer masih menetapkan tanggal untuk "pemutaran perdana" tangkapan tahun itu. 

Surströmming telah menjadi bagian dari masakan Swedia utara sejak setidaknya abad ke-16.

Ikan fermentasi adalah makanan pokok lama dalam masakan Eropa. Temuan arkeologi tertua dari fermentasi ikan berumur 9,200 tahun dan dari selatan Swedia saat ini. Contoh yang lebih baru termasuk garum , saus ikan fermentasi yang dibuat oleh orang Yunani dan Romawi kuno, dan saus Worcestershire , yang juga memiliki bahan ikan fermentasi.

Pengawetan ikan melalui fermentasi dalam air garam yang lemah mungkin telah berkembang ketika air garam masih mahal karena biaya garam. Di zaman modern, ikan awalnya direndam dalam larutan air garam yang kuat yang mengeluarkan darah, dan kemudian difermentasi dalam air garam yang lebih lemah dalam tong sebelum pengalengan.

Prosedur pengalengan, diperkenalkan pada abad ke-19, memungkinkan produk untuk dipasarkan di toko-toko dan disimpan di rumah, sedangkan pada suatu saat tahap akhir akan disimpan dalam tong kayu besar dan lebih kecil, tong satu liter. Canning juga memungkinkan produk dipasarkan lebih jauh ke selatan di Swedia.

4.ESCAMOLES (MEXICO)

Escamoles eska'moles ( bahasa Nahuatl : azcamolli , dari azcatl (semut) dan molli (haluskan) )adalah larva yang dapat dimakan dan kepompong semut spesies Liometopum apiculatum dan L. occidentale var . luctuosum .Mereka paling sering dikonsumsi di Mexico City dan sekitarnya. Escamoles telah dikonsumsi di Meksiko sejak zaman Aztec . Rasanya mentega dan pedas, dengan tekstur yang mirip dengan keju cottage . 

5.CASU MARZU (ITALY)

Casu marzu ( pengucapan Sardin :  [ˈkazu ˈmaɾdzu] ; secara harfiah 'keju busuk / busuk'), juga disebut casu modde , casu cundídu dan casu fràzigu di Sardinia , adalah keju susu domba Sardinia tradisional yang mengandung larva serangga hidup ( belatung ). Variasi keju, casgiu merzu , juga diproduksi di beberapa desa di Korsika .

Berasal dari pecorino , casu marzu melampaui fermentasi khas ke tahap pembusukan , yang disebabkan oleh aksi pencernaan larva lalat keju Piophila casei . Larva ini sengaja dimasukkan ke dalam keju, mempromosikan fermentasi tingkat lanjut dan memecah lemak keju . Tekstur keju menjadi sangat lembut, dengan beberapa cairan (disebut làgrima , Sardinian untuk "air mata") merembes keluar. Larva itu sendiri muncul sebagai cacing putih transparan, sekitar 8 mm (0,3 in) panjang.